Headlines News :

Klasifikasi Lima Kingdom

Written By ymik on Minggu, 06 Oktober 2013 | 22.52

Klasifikasi Lima Kingdom


Klasifikasi atau pengelompokan mahluk hidup ke dalam lima kingdom (lima kerajaan) dikemukakan oleh R.H Whittaker pada tahun 1969.  Pengklasifikasian ini didasarkan pada  ciri-ciri morfologi,anatomi dan fisiologinya. Dalam klasifikasi lima kingdom, mahluk hidup dikelompokkan kedalam kingdom (kerajaan) monera, protista, fungi, plantae dan animalia.
1. Kingdom Monera
Monera merupakan mahluk hidup ber sel satu (unisel) dengan  inti sel tidak dilapisi dengan membran inti (prokariotik). Kerajaan monera dibagi menjadi dua divisi yaitu bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobacteria)
Bakteri merupakan mahluk hidup yang berkembang biak dengan membelah diri dan mempunyai habitat di air, tanah dan udara. Bakteri mempunyai ukuran yang sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop.
Berdasarkan bentuknya, bakteri ada yang berbentuk  bulat (coccus), batang (basil), spiral dan koma (vibrio)
Bakteri mempunyai peranan yang besar bagi kehidupan manusia, diantaranya :
  • Sebagai pengurai (saprovor), bersama-sama dengan jamur, bakteri menguraikan mahluk hidup yang sudah mati untuk diubah menjadi zat anorganik.
  • Penghasil antibiotik untuk pengobatan penyakit.
  • Penghasil bahan pangan, misalnya pemanfaatan bakteri untuk pembuatan cuka, yoghurt, nata de coco.
  • Pengikat N2 bebas di udara
Selain itu, ada pula bakteri yang merugikan bagi kehidupan manusia karena bakteri tersebut merupakan penyebab penyakit pada manusia, diantaranya :
  • Salmonella thyphosa, penyebab penyakit tifus
  • Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit TBC
  • Mycobacterium leprae, penyebab penyakit lepra
  • Treponema pallidum, penyebab penyakit sifilis
  • Shigella dysentriae , penyebab penyakit disentri basile
  • Diplococcus pneumoniae, penyebab penyakit radang paru-paru
  • Vibrio cholera, penyebab penyakit kolera
2. Kingdom Protista
Protista merupakan organisme eukariotik (mempunyai lapisan membran inti sel), uniseluler (bersel satu) yang hidup soliter atau berkoloni. Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga) dan protista mirip jamur (jamur lendir/slame mold).
Protista mirip hewan (protozoa)
Berdasarkan alat geraknya protozoa dibedakan menjadi 5 kelas yaitu:
  • Flagellata atau Mastigophora
Flagellata umumnya hidup di dalam air, beberapa hidup parasit pada hewan dan manusia. Mempunyai buluh cambuk dan bentuk tubuh tetap. Berkembangbiak dengan cara aseksual dengan pembelahan biner dan seksual dengan cara konjugasi. contoh : Euglena viridis, Volvox globator, Tripanosoma cruci.
  • Ciliata
Merupakan kelas terbesar dari protozoa. Ciliata adalah hewan yang berbulu getar. Silia berfungsi untuk bergerak. Menangkap makanan dan untuk menerima rangsangan dari lingkungan. Habitat banyak di tempat berair. Contoh : Paramecium sp., Balantidium coli.
  • Rhizopoda/Sarcodina
Bergerak dan menangkap mangsa dengan menggunakan kaki semu (ada dua macam yaitu lobodia dan filopodia). Hidup bebas di dalam air laut dan tawar. Berkembangbiak dengan cara membelah biner. Contoh :  Amoeba sp., Entamoeba histolytica.
  • Sporozoa
Sporozoa adalah hewan berspora, tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan mengubah kedudukan tubuhnya. Hampir semua spesies ini bersifat parasit. Reproduksi dengan dua cara yaitu: vegetatif (schizogojni/pembelahan diri berlangsung dalam tubuh inang dan sporogoni/membuat spora yang berlangsung dalam tubuh inang perantara) dan generatif (melalui peleburan yang terjadi pada tubuh nyamuk). Contoh : Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, Plasmodium ovale penyebab penyakit malaria.
3. Kingdom Fungi
Merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan cara menguraikan sisa makhluk hidup lain. Menyerupai tumbuhan namun tidak memiliki klorofil. Ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, memilki dinding sel yang jelas, contoh: jamur dan ragi/khamir.  Jamur multiseluler tersusun atas rangkaian sel-sel yang membentuk benang dengan atau tanpa sekat melintang, disebut hifa. Hifa dapat berfungsi sebagai  penyerap makanan yang dilakukan oleh miselium (kumpulan hifa ). Fungi pada umumnya bersifat saprofit (organisme yang hidup dan makan dr bahan organik yg sudah mati atau yg sudah busuk) dan parasit (organisme yg hidup dan mengisap makanan dr organisme lain yg ditempelinya).
Jamur dibagi menjadi 6 divisi, yaitu  Myxomycotina (jamur lendir), Oomycotina, Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina dan Deuteromycotin.
4. Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Kingdom plantae mempunyai ciri eukariotik multiseluler, mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa, mempunyai klorofil sehingga bersifat autotrof (dapat menghasilkan makanan sendiri).
Kingdom plantae terdiri atas divisio bryophyta (lumut), pteridophyta (paku) dan spermatophyta (tumbuhan berbiji)
5. Kingdom Animalia
Kingdom animalia mempunyai ciri eukariotik multiseluler, bersifat heterotrof (tidak dapat menghasilkan makanan sendiri), bergerak aktif.  Berdasarkan keberadaan tulang belakangnya dibedakan menjadi avertebrata (tidak bertulang belakang) dan vertebrata (bertulang belakang).
Khusus untuk kingdom Plantae dan Animalia akan dibahas dalam materi lebih khusus.
sumber gambar : wikipedia.org

Mengenal Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata)

Mengenal Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata)


Setelah kemarin kita belajar mengenal  hewan yang tak bertulang belakang (avertebrata) dengan berbagai jenis mahluk hidup yang termasuk di dalamnya, sekarang saya akan mengenalkan pada kalian hewan yang bertulang belakang (vertebrata).
Vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang. Tulang belakang berasal dari perkembangan sumbu penyokong tubuh primer atau notokorda (korda dorsalis). Notokorda vertebrata hanya ada pada masa embrionik, setelah dewasa akan mengalami penulangan menjadi sistem penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang belakang (vertebrae).
Dalam sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata. Chordata meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi lentur. Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka.
  • Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord, dan memiliki ujung  anterior  yang membesar berupa otak.
  • Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
  • Memiliki celah faring.
Tubuh vertebrata mempunyai tipe simetri bilateral dan bagian organ dalam dilindungi oleh rangka dalam atau endoskeleton, khusus bagian otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak (kranium). Bagian terluar tubuh vertebrata berupa kulit yang tersusun atas epidermis (lapisan luar) dan dermis (lapisan dalam). Kulit vertebrata ada yang tertutup dengan bulu ada juga yang tertutup dengan rambut.
Organ dalam, seperti organ pencernaan, jantung, dan pernapasan terdapat didalam suatu rongga tubuh atau selom. Vertebrata memiliki alat tubuh yang lengkap, yang menyusun sistem organ tubuhnya meliputi sistem pencernaan yang memanjang dari mulut hingga anus, sistem peredaran darah tertutup (darah mengalir di dalam pembuluh darah), alat ekskresi berupa ginjal, alat pernapasan berupa paru-paru atau insang, sepasang alat reproduksi (kanan dan kiri) serta sistem endokrin yang berfungsi menghasilkan hormon.
Vertebrata terdiri dari lima kelas yaitu pisces, amphibia, reptile, aves dan mammalia.
1. Pisces
Pisces memiliki habitat di air dengan alat pernafasan berupa insang. Hewan ini mempunyai sirip yang berfungsi untuk menentukan arah gerak di dalam air dan memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air. Termasuk hewan berdarah dingin (poikiloterm), yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Pisces berkembang biak dengan bertelur (ovipar).
Berdasarkan jenis tulangnya ikan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
1)      Chondrichthyes atau ikan tulang rawan, contoh : ikan pari, ikan hiu dan ikan cucut.
2)      Osteichthyes atau ikan tulang keras, contoh : ikan mas, ikan gurami, ikan tongkol.
2. Amphibia
Amphibia merupakan hewan yang dapat hidup pada dua habitat, yaitu darat dan air, namun tidak semua jenis Amphibia hidup di dua tempat kehidupan. Beberapa jenis katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya hidup di air dan ada yang hanya di darat. Namun habitatnya secara keseluruhan dekat dengan air dan tempat yang lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis. Hewan ini bernafas dengan insang dan paru-paru dan memiliki suhu badan poikiloterm, berkembang biak dengan bertelur (ovipar) dan pembuahan terjadi di luar tubuh (eksternal).
Contoh : katak sawah, salamander, kodok
3.  Reptilia
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin). Sisik berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian besar reptil adalah :  anggota tubuh berjari lima,  bernapas dengan paru-paru,  jantung beruang tiga tau empat,  menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan poikiloterm, fertilisasi secara internal, menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar dengan telur bercangkang.
Reptilia mencakup tiga ordo besar yaitu Chelonia atau Testudines (reptilia bercangkang), Squamata atau Lepidosauria (reptilia dengan kulit bersisik) , dan Crocodilia (bangsa buaya). Bangsa kura-kura mempunyai cangkang (perisai) yang keras disebut dengan karapaks (bagian atas) dan plastron (bagian bawah).
 4. Aves
Aves  memiliki suhu badan homoiterm (suhu badan tetap, tidak terpengaruh suhu lingkungan). Memiliki tubuh berbulu melindungi tubuh dan bulu yang membentuk sayap digunakan untuk terbang. Tulangnya berongga sehingga ringan. Berkembang biak secara bertelur (ovipar) dan pembuahan di dalam tubuh.  Telur aves bercangkang dan memiliki kuning telur yang besar. Bernafas dengan paru-paru dan memiliki pundi-pundi udara yang membantu pernafasan saat terbang.
Contoh : ayam, kasuari, pinguin, bebek, angsa.
5. Mammalia
Ciri khas dari mammalia adalah memiliki kelenjar susu. Susu dihasilkan oleh kelenjar (mammae) yang terdapat  di daerah perut atau dada. Mammalia disebut juga hewan menyusui karena menyusui anaknya.
Tubuh mammalia tertutup oleh rambut yang berfungsi sebagai insulasi yang memperlambat pertukaran panas dengan lingkungan, segabai indera peraba antara lain pada kumis, sebagai pelindung dari gesekan maupun sinar matahari, sebagai penyamar atau pertahanan untuk melindungi dari mangsa, dan sebagai penciri kelamin.
Mammalia berkembang biak dengan cara melahirkan (vivipar). Hewan ini memiliki suhu tubuh homoiterm (suhu tubuh tetap) dan bernafas dengan paru-paru. Mammalia memiliki otak yang lebih berkembang dibandingkan dengan hewan vertebrata yang lain.

Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi Mahluk Hidup


Seperti kita ketahui, mahluk hidup di dunia ini banyak sekali ragam jenisnya. Perhatikan saja jenis hewan dan tumbuhan yang hidup di sekitar kita. Banyak sekali bukan? Nah, bagaimana kita dapat mempelajari mahluk hidup di sekitar kita? Tentunya akan sulit jika mahluk hidup yang beragam jenis tersebut tidak dikelompokkan. Itulah sebabnya  seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang dikenal dengan Carolus Linnaeus (1707-1778) melakukan klasifikasi mahluk hidup.
Klasifikasi mahluk hidup adalah pengelompokan mahluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri yang dimilikinya. Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi mahluk hidup disebut dengan Taksonomi.
Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:
  • mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
  • mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain
  • mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup
  • memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya
Berdasarkan tujuan tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat seperti berikut.
  • Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
  • Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.
Tahapan dalam klasifikasi mahluk hidup yang dilakukan oleh Linnaeus adalah sebagai berikut :
  1. Pencandraan atau identifikasi, yaitu proses mengidentifikasi atau mendeskripsikan ciri-ciri mahluk hidup yang akan diklasifikasi.
  2. Pengelompokan, yaitu mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya.  Mahluk hidup yang mempunyai ciri-ciri yang sama dikelompokkan dalam satu kelompok yang sama yang disebut dengan takson.
  3. Pemberian nama takson. Mahluk hidup yang telah dikelompokkan tadi, selanjutnya diberi nama untuk mempermudah kita mengenal ciri-ciri suatu kelompok mahluk hidup tertentu.
Linnaeus memperkenalkan  hierarkki (tingkat) takson untuk mengelompokkan makhluk hidup. Hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) adalah :
  • Kingdom (kerajaan)
  • Phylum (Filum) untuk hewan, atau Divisio (Divisi) untuk tumbuhan
  • Classis (Kelas)
  • Ordo (Bangsa)
  • Familia(Keluarga/Suku)
  • Genus (Marga)
  • Spesies (Jenis)
Keterangan :
- Dari spesies menuju kingdom, takson semakin tinggi
- Semakin tinggi takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin banyak
- Semakin tinggi takson, persamaan antar makhluk hidup semakin sedikit
- Semakin tinggi takson, perbedaan antar makhluk hidup semakin banyak
- Dari kingdom menuju spesies, takson semakin rendah
- Semakin rendah takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin sedikit
- Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin banyak
- Semakin rendah takson, perbedaan antar makhluk hidup semakin sedikit
Contoh klasifikasi tumbuhan Jeruk bali.
Gambar
Takson
Tumbuhan
 
Kingdom Plantae
Divisio Magnoliophyta
Class Magnoliopsida
Ordo Sapindales
Familia Rutaceae
Genus Citrus
Spesies Citrus grandis

Parasitisme Benalu pada Tanaman

Parasitisme Benalu pada Tanaman


dokumen pribadi
Pada saat menyampaikan materi interaksi mahluk hidup di kelas 7 beberapa waktu lalu, ada anak didik saya yang bertanya tentang benalu. Bukankah benalu memiliki zat hijau daun (klorofil), tetapi mengapa benalu bisa menjadi parasit pada tanaman? Mengapa benalu hidupnya menempel pada batang tanaman lain? Apakah benalu tidak dapat hidup dan tumbuh di tanah? Ternyata benalu menjadi pembahasan menarik pada diskusi kelas kami waktu itu. Apakah kalian juga ingin tahu jawabannya? Kita pelajari bersama yuk!
Benalu( Loranthus, suku Loranthaceae) adalah tumbuhan seukuran perdu yang hidup menempel pada batang (dahan) tumbuhan lain. Benalu dapat dijumpai dengan mudah pada pohon-pohon yang besar terutama pada daerah tropis. Persebaran benalu melalui burung pemakan biji yang mengekskresikan biji benalu yang telah dimakannya. Buah benalu yang telah masak dimakan oleh burung kemudian bijinya yang bergetah akan dikeluarkan oleh burung bersama kotorannya dan menempel pada dahan tanaman. Jika tempatnya cocok untuk tumbuh, maka biji benalu akan berkecambah dan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Benalu tidak mempunyai organ akar yang sempurna sehingga tidak dapat tumbuh di tanah seperti tanaman pada umumnya. Benalu hanya dapat hidup menempel pada dahan tanaman lain (inang). Akar benalu berupa haustorium yang berbentuk bulat yang merupakan penghubung antara benalu dengan inangnya. Akar tersebut dapat menembus kulit batang/dahan tanaman.
www.mistle.co.uk/mishaustorium
Mengapa benalu menjadi parasit yang merugikan bagi tanaman inangnya? Benalu mempunyai zat hijau daun (klorofil) pada daunnya sehingga dapat melakukan fotosintesis. Akan tetapi benalu tidak dapat memperoleh air dan unsur hara sebagai bahan fotosintesis langsung dari tanah. Benalu mendapatkan air dan unsur hara dari pembuluh angkut dahan tanaman inangnya. Haustorium benalu akan menghisap air dan unsur hara tanaman inang kemudian digunakan untuk proses fotosintesis. Akibatnya dahan tanaman inang yang ditempeli benalu tersebut akan kekurangan air dan unsur hara untuk proses fotosintesisnya sehingga proses pembentukan makanan menjadi berkurang. Itulah sebabnya benalu menjadi parasit dan merugikan tanaman inangnya.

T2K dan Neutrino yang Berubah Rasa

Written By ymik on Senin, 09 September 2013 | 00.47

T2K dan Neutrino yang Berubah Rasa

Neutrino adalah partikel dasar penyusun alam semesta, termasuk golongan fermion. Massanya sangat kecil, hampir dikatakan tak bermassa. Neutrino hanya berinteraksi lewat interaksi lemah dan gravitasi, tak satu pun lewat interaksi kuat dan interaksi elektromagnetik. Ia merupakan "produk sampingan" dari peluruhan radioaktif tertentu, seperti reaktor nuklir atau sinar kosmik yang membentur sekelompok atom. Neutrino hadir dalam tiga rasa (istilah untuk menggantikan kata "jenis"), yakni : neutrino elektron, neutrino muon dan neutrino tauon. Selain itu, neutrino juga memiliki pasangan yang dikenal dengan sebutan antineutrino. Neutrino susah dideteksi, itulah kenapa ia bisa dibuktikan keberadaannya, baru 25 tahun setelah dipostulatkan pertama kali oleh Wolfgang Pauli pada tahun 1930. (Wikipedia)
Riset terbaru yang meneliti neutrino dilakukan di Jepang, dikenal dengan sebutan T2K (Tokai to Kamioka) experiments. Proyek itu mengkolaborasikan sekitar 500 ilmuwan dari 12 negara. Mereka menembakkan berkas neutrino melalui jalur bawah tanah dengan lintasan sepanjang 295 km dari Japan Proton Accelerator Research Complex (J-PARC) ke detektor neutrino Super-Kamiokande yang terletak di dekat pantai Jepang bagian barat.
Skema riset T2K
Skema riset T2K
Sebuah tanduk magnetik (magnetic horn) yang terbuat dari konduktor aluminium berarus listrik sangat tinggi digunakan untuk menghasilkan dan menembakkan berkas neutrino. Jauh sebelum mencapai detektor primer Super-Kamiokande, terlebih dulu partikel itu melewati detektor sekunder untuk diukur kadar kemurniannya. Dan pada akhir perjalanan bawah tanahnya, neutrino akan menumbuk “dinding” molekul air. Tumbukan itulah yang menjadi obyek utama para saintis dalam proyek T2K.
Para ilmuwan dalam proyek sejenis sebelumnya telah mengamati perubahan (osilasi) neutrino muon ke neutrino tau dan neutrino elektron ke neutrino muon atau neutrino tau. Di sinilah letak kemajuan tim T2K, mereka menemukan bahwa secara spontan neutrino muon dapat berubah "rasa" menjadi neutrino elektron. Temuan itu dapat membantu menjelaskan mengapa alam semesta lebih banyak terdiri atas materi daripada antimateri.
Telah diyakini bahwa materi dan antimateri hadir dalam perbandingan yang hampir sama pada awal Big Bang. Karena partikel materi dan antimateri saling meniadakan satu sama lain, maka disimpulkan bahwa terjadi pelanggaran keseimbangan saat semesta masih bayi, yang menghasilkan sedikit lebih banyak materi daripada antimateri. Sisa materi tersebut telah membentuk semua bintang, galaksi dan planet yang kita saksikan saat ini.
Pergeseran dari neutrino muon ke neutrino elektron yang terdeteksi dalam eksperimen akbar itu merupakan osilasi neutrino jenis baru. Hasil tersebut membuka celah bagi studi terhadap simetri materi-antimateri yang disebut pelanggaran keseimbangan muatan (charge-parity violence). "Fenomena pelanggaran keseimbangan ini belum pernah teramati pada sebuah neutrino, tetapi barangkali itulah alasan kenapa alam semesta kita sekarang ini sebagian besar tersusun atas materi dan bukan anti materi," kata Alysia Marino, asisten profesor departemen fisika Colorado University, Boulder.
Berdasarkan analisa data yang dikumpulkan dari eksperimen T2K antara Januari 2010 sampai 11 Maret 2011 -  yang sempat terganggu oleh gempa 9 skala richter di Jepang Timur - para ilmuwan menemukan 88 peristiwa neutrino (neutrino events) yang terdeteksi oleh detektor Super-Kamiokande. Di antara 88 peristiwa tersebut, mereka mengidentifikasi enam peristiwa yang dicalonkan sebagai interaksi neutrino elektron.
Meskipun begitu, menurut Eric D. Zimmerman, salah seorang rekan kerja Marino menyatakan bahwa dibutuhkan lebih banyak data untuk mengkonfirmasi hasil-hasil terbaru T2K. Diharapkan, akselerator dan riset ini dapat beroperasi kembali pada akhir tahun.

Hm… salah satu pertanyaan yang timbul dalam benak saya saat membaca sumber tulisan ini adalah “Kapan Indonesia bisa jadi tuan rumah untuk proyek sekaliber T2K?"
 

Manusia Bisa Melihat Medan Magnet

Manusia Bisa Melihat Medan Magnet

Tanpa disadari, manusia sebenarnya bisa melihat medan magnet bumi karena adanya suatu senyawa dalam mata. Ada kemungkinan, nenek moyang manusia dulu punya kemampuan tersebut. Sebuah studi menunjukkan bahwa ada kemungkinan protein bernama cryptochrome terdapat pada retina. Protein tersebut banyak didapati pada hewan dan tumbuhan sehingga beberapa spesies bisa menggunakan medan magnet bumi untuk melakukan navigasi.
Cryptochrome
Cryptochrome
Elektron dalam molekul cryptochrome saling terkait. Medan magnet bumi menyebabkan elektron bergoyang. Reaksi kimiawi untuk merespons goyangnya elektron tersebut membuat burung dapat melihat medan maget dalam warna-warni. Para peneliti sebelumnya mengira cryptochrome tidak memiliki banyak keuntungan bagi manusia sehingga tidak dapat mengenali medan magnet seperti burung. Karenanya, manusia butuh patokan atau perangkat GPS untuk mengetahui arah.
Sangkaan ini yang sepertinya harus diubah setelah para ahli saraf dari University of Massachusetts melakukan penelitian. Mereka mengambil cryptochrome dari manusia dan memberikannya pada lalat buah yang kehilangan kemampuan melihat medan magnet. Hasilnya, seperti dilaporkan Wired Science, lalat buah kembali memiliki kemampuan melihat medan magnet. Sayangnya pada manusia, cara kerja cryptochrome tidak seperti pada lalat. "Kami tidak tahu apakah kerja molekul itu sama pada retina manusia. Tapi kemungkinan itu ada," kata Steven Reppert, ahli saraf dari University of Massachusetts.
Saat ini ilmuwan mengetahui bahwa cryptochrome pada manusia berfungsi sebagai jam molekul, bukan sebagai kompas. Tapi para peneliti menduga bahwa nenek moyang manusia terbantu dengan adanya protein tersebut untuk menentukan arah. Jika suatu saat para peneliti berhasil mengembalikan kemampuan tersebut... selamat tinggal perangkat GPS.

Menggairahkan Nafsu Belajar Siswa dengan Penciptaan Lingkungan Belajar Bernilai Estetis

Menggairahkan Nafsu Belajar Siswa dengan Penciptaan Lingkungan Belajar Bernilai Estetis

Pengelolaan Kelas dan Lingkungan yang Memanfaatkan Nilai Estetika Merupakan Langkah Inovatif untuk Menggairahkan Nafsu Belajar Siswa dan Menghapus Langkah Konvensional

Oleh :
Mohamad Juri,S.Pd, MMPd
Guru Sekolah Dasar SDN Omben 2
Sampang, Madura

Sering kita temukan di lapangan bahwa kondisi persekolahan kita, khususnya Sekolah Dasar, dikelola apa adanya dan ala kadarnya. Terutama hal yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan sekolah dan keadaan ruangan kelas. Seperti terlihat pada kondisi ruang kelas yang ditata monoton dan konvensional, dengan tampilan apa adanya seperti tampak pada pengecatan dinding sekolah atau pun ruangan kelas yang kebanyakan dicat dengan warna putih polos, kuning polos, dan warna–warna lain yang serba polos. Ini sudah lumayan bagus, artinya kondisi kelas yang demikian sudah terlihat bersih.
Gambar–gambar yang dapat menciptakan nuansa keindahan dan nuansa lain dari suatu kegiatan dan kebiasaan yang bersifat konvensional jarang kita temukan. Memang kita sadari bahwa eksistensi persekolahan di negara kita tercinta ini cukup bervariasi, mulai dari yang tidak layak pakai mungkin karena dinding mau roboh, genteng yang mau berjatuhan, plafon banyak yang jebol, dan siap untuk berjatuhan dan berbagai kondisi lain yang sangat memprihatinkan. Pada kondisi yang semacam ini penulis tidak bisa banyak berkomentar, hanya harapan penulis kondisi yang sedemikian parah semacam ini segera dibenahi dan ditangani. Karena bagaimana bisa kita menciptakan suatu lingkungan yang indah kalau kondisinya saja sangat memprihatinkan. Namun tidak berarti bahwa komunitas yang ada pada sekolah yang ada pada kondisi yang demikian menjadikan guru dan warga sekolahnya menjadi kehilangan kreatifitas untuk menciptakan hal–hal yang inovatif demi terciptanya lingkungan belajar yang indah, asri dan elok dipandang mata sehingga pada akhirnya tercipta suasana yang menyenangkan.
Pendapat penulis melalui artikel ini mengacu pada adanya suatu inovasi, yaitu bagaimana mengoptimalkan kondisi kelas (classical conditioning) dan penciptaan lingkungan sekolah agar dapat dipakai dan dimanfaatkan, dan dioptimalkan sehingga merupakan bagian yang tidak terpisahkan atau merupakan bagian yang integral dengan kegiatan pembelajaran. Artinya ruangan kelas jangan hanya menjadi dinding pembatas yang membatasi siswa di ruang kelas pada satu sisi, dengan lingkungan di luar kelas pada sisi lain. Demikian pula dengan lingkungan sekitar sekolah, terutama dinding–dinding sekolah jangan hanya menjadi benda mati yang menjadi dinding pemisah antara lokal yang satu dengan lokal yang lain, atau menjadi pembatas antara lingkungan sekolah sendiri dengan lingkungan luar sekolah.
Langkah inovatif yang dapat dilakukan dan telah penulis lakukan adalah bagaimana eksistensi dinding–dinding kelas yang pada dasarnya benda mati tersebut menjadi bermakna dan berbicara terhadap siswa pada khususnya dan bagi seluruh warga sekolah pada umumnya. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana menciptakan dinding–dinding sekolah dan ruang–ruang kelas yang mati ini menjadi lebih hidup, menjadi bermakna, dan pada akhirnya dapat menggairahkan nafsu belajar siswa? Jawaban dari pertanyaan ini merupakan ide pokok artikel ini sendiri.
Jawaban dari pertanyaan di atas tidak lain adalah diperlukan suatu langkah kreatifitas dari seorang guru, dan hal ini tentunya merupakan suatu langkah inovatif yang pada kenyataannya akan berbeda dengan kondisi realita dan mayoritas yang ada di lapangan saat ini. Pada kebanyakan orang dan pada kebanyakan guru bisa saja hal ini dianggap kegiatan yang mengada–ada. Namun justru di sinilah letak nilai inovatif itu sendiri muncul, sebab kegiatan yang bersiafat inovatif akan dirasakan hal yang asing oleh orang lain, sebab hal semacam itu sebelumnya jarang atau bahkan mungkin belum ada.
Pertanyaan yang mungkin timbul yaitu bagaimana, dan kreatifitas semacam apa yang dapat membedakan kondisi ruang kelas dan kondisi lingkungan sekolah konvensional dengan kondisi ruang kelas dan lingungan sekolah yang disentuh dengan nuansa kreatifitas sehingga memiliki nuansa estetis dan bermakna bagi siswa?
Kegiatan yang telah penulis lakukan dan hal ini merupakan suatu keniscayaan untuk dilakukan juga oleh teman–teman guru di lapangan, yaitu dengan memberikan sentuhan–sentuhan seni pada dinding–dinding ruang kelas, gedung, dan pagar sekolah. Sentuhan seni itu berupa penuangan warna-warna ceria, serasi dan kolaborasi beberapa warna pada dinding kelas atau pun dinding sekolah. Tidak hanya sampai di sini di samping pemaduan beberapa warna ceria yang relevan dengan dunia anak, kita juga harus mengisi ruang–ruang yang kosong dari dinding tersebut, dengan lukisan yang sengaja dibuat oleh guru, bersifat monumental dan bernilai estetis. Di samping itu dapat dipadukan gambar-gambar yang bervariasi dan relevan dengan pembelajaran. Relevan dengan pembelajaran maksudnya gambar yang dituangkan merupakan upaya untuk mendekatkan anak dengan materi pelajaran yang dipelajari pada kelas tertentu, misalnya pada pelajaran IPA, ada meteri-materi tertentu yang bisa berupa sajian gambar yang menarik siswa bila dituankan pada dinding sekolah, seperti : gambar gerhana, solar sistem, simbiosis, pertumbuhan tumbuhan, cara–cara perkembangbiakan, dan lain–lain.
Demikian juga seperti materi pelajaran IPS seperti gambar tipe –tipe hewan: Asiatis , Peralihan, Australis, dan gambar bendera dan lambang ASEAN, merupakan gambar yang sangat menarik bagi siswa. Apabila materi semacam ini disajikan berupa lukisan atau gambar yang menarik pada dinding sekolah, materi tersebut pada akhirnya bukan merupakan hal yang asing bagi siswa. Sebab setiap hari dan setiap saat siswa dapat mengamati dan melihatnya. Hal itulah yang dimaksudkan oleh penulis bahwa supaya dinding sekolah dan ruang kelas menjadi suatu yang integral dengan kegiatan pembelajaran bernuansa estetis dan menyenangkan. Lukisan yang tertuang harus menciptakan nuansa dan nilai keindahan artinya bila kita memandang lukisan itu dapat tercipta suasana batin yang damai, menyejukkan kalbu. Kondisi semacan ini akan memiliki dampak psikologis yang sangat dalam bagi penikmat lukisan tersebut khususnya siswa, yaitu dapat memberikan nuansa rekreatif yang dapat menciptakan suasana relaksasi bagi otot–otot syaraf yang tegang stress dan semacamnya. Hanya saja hal yang harus diperhatikan yaitu tata letak dan penempatan dari lukisan itu sendiri. Lukisan hendaknya ditata sedemikian rupa sehingga eksistensinya tidak memecahkan konsentrasi siswa pada saat menerima pembelajaran.
Hal semacam ini memang berbeda dan dapat menghapus cara–cara lama dalam memanfaatkan ruangan kelas pada khususnya dan lingkungan sekitar agar lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa untuk tetap berada di dalamnya. Sehingga dengan kondisi kelas yang semacam ini siswa dan guru atau siapa saja yang masuk ke kelas ini beranggapan dan merasa bahwa kelasku adalah istanaku, atau dia beranggapan bahwa sekolahku adalah sorgaku.
Penciptaan ruang kelas dan lingkungan sekolah yang sedemikian rupa memang memerlukan kerja ekstra, sebab tidak semua guru dapat melukis. Apabila hal itu terjadi tentu perlu mengundang orang yang pandai melukis. Upaya–upaya seperti yang telah dipaparkan oleh penulis tidak lain adalah suatu kiat agar siswa tidak bosan di sekolah, siswa lebih bergairah dalam pembelajaran yang pada akhirnya tentunya tercapainya prestasi siswa yang optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Kiat–kiat di atas telah dilakukan oleh penulis dan merupakan upaya untuk berbagi pengalaman terhadap sesama rekan guru Sekolah Dasar di Jawa Timur sehingga penyelenggaraan pendidikan di jawa Timur tidak terpaku pada hal–hal yang monoton dan konvensional. Alhamdulillah kiat–kiat dari penulis ini menjadikan tampilan sekolah lebih indah dan bernilai estetis, animo masyarakat untuk menyekolahkan putera-puterinya ke sekolah kami cukup banyak, dan untuk prestasi siswa khususnya IPA lumayan bagus (ada peningkatan yang cukup signifikan).
Diskusikan lebih lanjut di forum

Pengertian Koset dan Teorema Lagrange

Pengertian koset: jika H adalah subgrup dari grup(G;o) dan adalah elemen dari G maka Ha = {h o alh∈ H} dapat diartikan sebagai koset kanan dari H dalam G, sedangkan aH = {a o hlh∈ H} disebut sebagai koset kiri dari H dalam G.

Teorema Lagrange: jika G adalah suatu grup berhingga dan S adalah subgrup dari G, maka order dari S akan membagi habis order dari G dan dapat dituliskan sebagai n(S)In(G) atau dengan kata lain subgrup akan membagi habis grupnya sehingga dapat ditulis sebagai (S)I(G).

Sebagai contoh:
carilah semua koset dari 4Z ≤ 2Z
di mana Z = {.....-2, -1, 0, 1, 2.......}
maka 2Z = {.....,-4, -2, 0, 2, 4,........} dan 4Z ={......-8, -4, 0, 4, 8............} karena yang akan dicari adalah  4Z ≤ 2Z maka yang akan jadi grup adalah 2Z  dan untuk pencarian koset yang digunakan adalah elemen dari 2Z yaitu  {........-4 ,-2, 0, 2, 4..........}.

Koset kanan
4Z + 0 = {.......-8, -4, 0, 4, 8........}
4Z + 2 = {.........-6, -2,2,6, 10.......}
4Z + 4 = {........-4, 0, 4, 8..............}

Koset kiri
0 + 4Z = {.......-8, -4, 0, 4, 8........}
2 + 4Z = {.........-6, -2,2,6, 10.......}
4 + 4Z = {........-4, 0, 4, 8..............}

Jadi kosetnya adalah 4Z+ 0, 4Z+2, 0+4Z,2+4Z. Hal ini terjadi karena pada koset 0+4Z dan 4+4Z terjadi pengulangan sehingga dapat dianggap sama, begitu juga pada koset kirinya.

Diskusikan lebih lanjut di forum

Written By ymik on Selasa, 05 Maret 2013 | 03.10

Bunyi atau suara adalah pemampatan mekanis atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara.
Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel.
Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.

Kenyaringan dan desibel

Bunyi kereta lebih nyaring daripada bunyi bisikan, sebab bunyi kereta menghasilkan getaran lebih besar di udara. Kenyaringan bunyi juga bergantung pada jarak kita ke sumber bunyi. Kenyaringan diukur dalam satuan desibel (dB). Bunyi pesawat jet yang lepas landas mencapai sekitar 120 dB. Sedang bunyi desiran daun sekitar 33 dB.
Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel.
Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20.000 Hz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.

Gema

Gema terjadi jika bunyi dipantulkan oleh suatu permukaan, seperti tebing pegunungan, dan kembali kepada kita segera setelah bunyi asli dikeluarkan. Kejernihan ucapan dan musik dalam ruangan atau gedung konser tergantung pada cara bunyi bergaung di dalamnya. Suara gema merupakan efek suara pantulan yang mengalami penundaan waktu (delay line) dari pantulan suara setelah suara asli kita dengar.
Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara jadi, gema adalah gelombang pantul yang mengalami penundaan waktu reaksi dari gelombang yang dipancarkan bunyi.

Gelombang bunyi

Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang bergetar maju-mundur. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat, sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Gelombang bunyi ini menghantarkan bunyi ke telinga manusia,Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.

Kecepatan bunyi

Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi merambat lebih lambat jika suhu dan tekanan udara lebih rendah. Di udara tipis dan dingin pada ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya 5.400 km/jam, jauh lebih cepat daripada di udara.

Resonansi

Suatu benda, misalnya gelas, mengeluarkan nada musik jika diketuk sebab ia memiliki frekuensi getaran alami sendiri. Jika kita menyanyikan nada musik berfrekuensi sama dengan suatu benda, benda itu akan bergetar. Peristiwa ini dinamakan resonansi. Bunyi yang sangat keras dapat mengakibatkan gelas beresonansi begitu kuatnya sehingga pecah.

Massa Jenis


Tahukah kamu mengapa es yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air posisinya mengapung di permukaan air? Atau mengapa minyak goreng yang dicampur dengan air tidak dapat tercampur rata tetapi minyak goreng berada di atas permukaan air? Semua peristiwa tersebut terjadi karena adanya perbedaan massa jenis zat.

Perhatikan ilustrasi berikut!

 

Sebuah balok yang terbuat dari bahan kayu berukuran sama dengan balok yang terbuat dari bahan stereofoam mempunyai massa yang berbeda. Balok kayu mempunyai massa yang lebih besar dibandingkan dengan massa balok stereofoam  meskipun mempunyai volume yang sama (Ingat bahwa ukuran balok kayu dan balok stereoform sama). Dengan demikian massa jenis balok kayu lebih besar daripada massa jenis balok stereofoam.

Apakah massa jenis zat itu? Massa jenis benda sering disebut dengan kerapatan benda dan merupakan ciri khas setiap jenis benda. Massa jenis tidak tergantung pada jumlah benda. Benda dengan jenis yang sama akan memiliki massa jenis yang sama. Massa jenis benda mempunyai nilai yang tetap. Misalnya setetes air dan seember air mempunyai nilai massa jenis sama yaitu 1 gram/cm³. Benda yang memiliki nilai massa jenis besar dikarenakan atom-atom dalam susunan molekulnya memiliki kerapatan yang besar, misalnya logam. Gabus atau sterofoam mempunyai massa jenis kecil karena susunan atom-atom dalam molekulnya memiliki kerapatan kecil.

Massa jenis dilambangkan dengan ? (rho) merupakan perbandingan antara massa benda dengan volume benda.


Keterangan :

? = massa jenis benda (kg/m³)

m = massa benda (kg)

v = volume benda (m3)


Mengapa mengetahui massa jenis itu penting?

Banyak penerapan teknologi modern yang menggunakan prinsip massa jenis zat seperti penggunaan bahan aluminium sebagai bahan pembuat badan pesawat terbang karena aluminium bersifat kuat dan memiliki massa jenis yang kecil sehingga ringan tidak seperti logam yang lain.


Contoh soal :

Sebuah benda mempunyai massa 16 gram dengan volume 40 cm³. Berapakah massa jenis benda tersebut dalam satuan Internasional?

Pembahasan :

Diketahui :

m = 16 gr

v = 40 cm³

Ditanya : ?  = … ?

Jawab :

 

 = 0,4 gr/ cm³

Ingat bahwa 1 gr/cm³= 1.000 kg/m³

= 0,4 x 1.000 kg/m³

= 400 kg/m³


Ekologi


Ecologia.jpg
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914).[1] Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an.[2] Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.[2] Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
Para ahli ekologi mempelajari hal berikut[2]:
  1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
  2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.
  3. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Kini para ekolog(orang yang mempelajari ekologi)berfokus kepada Ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim.

Konsep Ekologi

Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang (homeostatis)[2]. Perubahan terhadap salah satu komponen akan memengaruhi komponen lainnya.[2] Homeostatis adalah kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan selalu berada dalam keseimbangan.[1]
Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri seperti halnya komponen penyusunnya yaitu organisme dan populasi[1]. Dengan demikian, ekosistem dapat dianggap suatu cibernetik di alam. Namun manusia cenderung mengganggu sistem pengendalian alamiah ini[1].
ekosistem merupakan kumpulan dari bermacam-macam dari alam tersebut, contoh hewan, tumbuhan, lingkungan, dan yang terakhir manusia

Ekologi dalam politik

Ekologi menimbulkan banyak filsafat yang amat kuat dan pergerakan politik – termasuk gerakan konservasi, kesehatan, lingkungan,dan ekologi yang kita kenal sekarang. Saat semuanya digabungkan dengan gerakan perdamaian dan Enam Asas, disebut gerakan hijau. Umumnya, mengambil kesehatan ekosistem yang pertama pada daftar moral manusia dan prioritas politik, seperti jalan buat mencapai kesehatan manusia dan keharmonisan sosial, dan ekonomi yang lebih baik.
Orang yang memiliki kepercayaan-kepercayaan itu disebut ekolog politik. Beberapa telah mengatur ke dalam Kelompok Hijau, namun ada benar-benar ekolog politik dalam kebanyakan partai politik. Sangat sering mereka memakai argumen dari ekologi buat melanjutkan kebijakan, khususnya kebijakan hutan dan energi. Seringkali argumen-argumen itu bertentangan satu sama lain, seperti banyak yang dilakukan akademisi juga.

Ekologi dalam ekonomi

Banyak ekolog menghubungkan ekologi dengan ekonomi manusia:
  • Lynn Margulis mengatakan bahwa studi ekonomi bagaimana manusia membuat kehidupan. Studi ekologi bagaimana tiap binatang lainnya membuat kehidupan.
  • Mike Nickerson mengatakan bahwa "ekonomi tiga perlima ekologi" sejak ekosistem menciptakan sumber dan membuang sampah, yang mana ekonomi menganggap dilakukan "untuk bebas".
Ekonomi ekologi dan teori perkembangan manusia mencoba memisahkan pertanyaan ekonomi dengan lainnya, namun susah. Banyak orang berpikir ekonomi baru saja menjadi bagian ekologi, dan ekonomi mengabaikannya salah. "Modal alam" ialah 1 contoh 1 teori yang menggabungkan 2 hal itu.

Ekologi dalam kacamata antropologi

Terkadang ekologi dibandingkan dengan antropologi, sebab keduanya menggunakan banyak metode untuk mempelajari satu hal yang kita tak bisa tinggal tanpa itu. Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan pikiran kita dipengaruhi lingkungan kita, ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita dipengaruhi tubuh dan pikiran kita.
Beberapa orang berpikir mereka hanya seorang ilmuwan, namun paradigma mekanistik bersikeras meletakkan subyek manusia dalam kontrol objek ekologi — masalah subyek-obyek. Namun dalam psikologi evolusioner atau psikoneuroimunologi misalnya jelas jika kemampuan manusia dan tantangan ekonomi berkembang bersama. Dengan baik ditetapkan Antoine de Saint-Exupery: "Bumi mengajarkan kita lebih banyak tentang diri kita daripada seluruh buku. Karena itu menolak kita. Manusia menemukan dirinya sendiri saat ia membandingkan dirinya terhadap hambatan."

Beberapa Cabang Ilmu dari Ekologi

Karena sifatnya yang masih sangat luas, maka ekologi mempunyai beberapa cabang ilmu yang lebih fokus, yaitu:
  • Ekologi Tingkah Laku
  • Ekologi Komunitas dan Sinekologi
  • Ekologi Fisiologi
  • Ekologi Ekosistem
  • Ekologi Evolusi
  • Ekologi Global
  • Ekologi Manusia
  • Ekologi Populasi
  • Ekologi Akuatik
  • Ekologi Api
  • Ekologi Fungsional
  • Ekologi Polinasi
  • Ekologi Hutan
  • Ekologi Laut
  • Ekologi Laut Tropis
  • Ekologi Pangan dan Gizi
  • Ekologi Hutan Mangrove
  • Ekologi Kesehatan
  • Ekologi Antariksa
  • Ekologi Pedesaan
  • Ekologi Serangga
  • Ekologi Habitat
  • Ekologi Pelestarian
  • Ekologi Hewan
  • Ekologi Produksi
  • Ekologi Purbakala
  • Ekologi Sosial
  • Ekologi Radiasi
  • Ekologi Tumbuhan Penganggu
  • Ekologi Lanskap
  • Ekologi Molekuler
  • Ekologi Robot
  • Ekologi Industri

GERAK

GERAK

Pengertian Gerak
Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan sendiri didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat.
Gerak bersifat relatif artinya gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya. Benda yang bergerak dapat dikatakan tidak bergerak, sebgai contoh meja yang ada dibumi pasti dikatakan tidak bergerak oleh manusia yang ada dibumi. Tetapi bila matahari yang melihat maka meja tersebut bergerak bersama bumi mengelilingi matahari.
Contoh lain gerak relatif adalah B menggedong A dan C diam melihat B berjalan menjauhi C. Menurut C maka A dan B bergerak karena ada perubahan posisi keduanya terhadap C. Sedangkan menurut B adalah A tidak bergerak karena tidak ada perubahan posisi A terhadap B. Disinilah letak kerelatifan gerak. Benda A yang dikatakan bergerak oleh C ternyata dikatakan tidak bergerak oleh B. Lain lagi menurut A dan B maka C telah melakukan gerak semu.
Gerak semu adalah benda yang diam tetapi seolah-olah bergerak karena gerakan pengamat. Contoh yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita naik mobil yang berjalan maka pohon yang ada dipinggir jalan kelihatan bergerak. Ini berarti pohon telah melakukan gerak semu. Gerakan semu pohon ini disebabkan karena kita yang melihat sambil bergerak.
Pembagian Gerak
Bedasarkan lintasannya gerak dibagi menjadi 3
  1. Gerak lurus yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lurus
  2. Gerak parabola yaitu gerak yang lintasannya berbentuk parabola
  3. Gerak melingkar yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran
Sedangkan berdasarkan percepatannya gerak dibagi menjadi 2
  1. Gerak beraturan adalah gerak yang percepatannya sama dengan nol (a = 0) atau gerak yang kecepatannya konstan.
  2. Gerak berubah beraturan adalah gerak yang percepatannya konstan (a = konstan) atau gerak yang kecepatannya berubah secara teratur
Pada kesempatan ini hanya akan kita bahas tentang gerak lurus saja. Gerak lurus sendiri dibagi menjadi 2 :
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
adalah gerak gerak benda yang lintasannya lurus dan kecepatannya konstan (tetap). Contoh gerak GLB adalah mobil yang bergerak pada jalan lurus dan berkecepatan tetap.
Persamaan yang digunakan pada GLB adalah sebagai berikut :
s = v.t
Keterangan :
s adalah jarak atau perpindahan (m)
v adalah kelajuan atau kecepatan (m/s)
t adalah waktu yang dibutuhkan (s)
Sebelum lebih lanjut membahas tentang gerak terlebih dahulu kita bahas tentang perbedaan perpindahan dan jarak tempuh.
Perpindahan adalah besarnya jarak yang diukur dari titik awal menuju titik akhir sedangkan Jarak tempuh adalah Panjang lintasan yang ditempuh benda selama bergerak.
Perhatikan gambar dibawah ini
Perpindahan
Sebuah benda bergerak dari A menuju B kemudian dia kembali ke C. Pada peristiwa di atas Pepindahannya adalah AB – BC = 200 m – 90 m = 110 m. Sedangkan jarak yang ditempuh adalah AB + BC = 200 m + 90 m = 290 m.
Apabila perpindahan dan jarak itu berbeda maka antara kecepatan dan kelajuan juga berbeda.
Kecepatan didefinisikan sebagai besarnya perpindahan tiap satuan waktu dan Kelajuan didefinisikan sebagai besarnya jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Perumusan yang digunakan pada kecepatan dan kelajuan adalah sama.
Karena dalam hal ini yang kita bahas adalah gerak lurus maka besarnya perpindahan dan jarak yang ditempuh adalah sama. Berdasarkan pada alasan ini maka untuk sementara supaya mudah dalam membahas, kecepatan dan kelajuan dianggap sama.
Pada pembahasan GLB ada juga yang disebut dengan kecepatan rata-rata. Kecepatan rata-rata didefinisikan besarnya perpindahan yang ditempuh dibagi dengan jumlah waktu yang diperlukan selama benda bergerak.
v rata-rata = Jumlah jarak atau perpindahan / jumlah waktu
Karena dalam kehidupan sehari-hari tidak memungkinkan adanya gerak lurus beraturan maka diambillah kecepatan rata-rata untuk menentukan kecepatan pada gerak lurus beraturan.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Adalah gerak lintasannya lurus dengan percepatan tetap dan kecepatan yang berubah secara teratur. Contoh GLBB adalah gerak buah jatuh dari pohonnya, gerak benda dilempar ke atas.
GLBB dibagi menjadi 2 macam :
a. GLBB dipercepat
Adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin cepat, contoh GLBB dipercepat adalah gerak buah jatuh dari pohonnya.
Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB dipercepat adalah
Grafik v - t
Sedangkan Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB dipercepat
Grafik s - t
b. GLBB diperlambat
Adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin kecil (lambat). Contoh GLBB diperlambat adalah gerak benda dilempar keatas.
Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB diperlambat
Grafik v -t GLBB diperlambat
Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB diperlambat
Grafik s - t diperlambat
Persamaan yang digunakan dalam GLBB sebagai berikut :
Untuk menentukan kecepatan akhir
V akhir
Untuk menentukan jarak yang ditempuh setelah t detik adalah sebagai berikut:
Rumus Jarak
Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persamaan diatas adalah saat GLBB dipercepat tanda yang digunakan adalah + .
Untuk GLBB diperlambat tanda yang digunakan adalah - , catatan penting disini adalah nilai percepatan (a) yang dimasukkan pada GLBB diperlambat bernilai positif karena dirumusnya sudah menggunakan tanda negatif.
Latihan soal
  1. Sebuah bola dengan massa 10 kg dilempar keatas. Setelah mencapai titik tertinggi bola kembali jatuh  ke bawah. Apabila percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, maka (a) Jelaskan gerak apa saja yang telah dilakukan oleh bola, (b)  Hitunglah waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi, (c) Berapakah tinggi maksimum yang dapat dicapai oleh bola?
  2. Jarak sekolah dengan rumah rudi adalah 30  km, Jika waktu masuk sekolah 07.00 dan Rudi berangkat dari rumah pukul 06.30 maka berapakah kelajuan minimum yang diperlukan Rudi supaya tidak terlambat?
  3. Sebuah truk bergerak dengan kecepatan 20 m/s kemudian dipercepat dengan percepatan 2 m/s2 selama 5 sekon. Berapakah kecepatan akhir truk?
  4. Bus bergerak munuju surabaya. 10 menit pertama menempuh jarak 4 km, 10 menit kedua menempuh jarak 8 km dan 10 menit terakhir menempuh jarak 6 km. Berapakah kecepatan rata-rata bus?
  5. Perhatikan grafikberikut ini
Grafik gerak
Hitunglah jarak yang ditempuh benda mulai awal sampai akhir?

Pembentuk EKOSISTEM

Komponen pembentuk

Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:

Abiotik

Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.[4] Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya.[2] Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu[2]:
  1. Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
  2. Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
  3. Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
  4. Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
  5. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
  6. Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.

Biotik

Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

Heterotrof / Konsumen

Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya .[4] Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil.[4] Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.[4]

Pengurai / dekomposer

Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati.[4] Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar.[1] Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen.[4] Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur.[4] Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu.[4] Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu[2]:
  1. aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
  2. anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
  3. fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur[4]. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.[4]

Ketergantungan

Rantai makanan
Ketergantungan pada ekosistem dapat terjadi antar komponen biotik atau antara komponen biotik dan abiotik[2].

Antar komponen biotik

Ketergantungan antar komponen biotik dapat terjadi melalui[2]:
  1. Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.[2]
  2. Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.

Antar komponen biotik dan abiotik

Ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui siklus materi, seperti[2]:
  1. siklus karbon
  2. siklus air
  3. siklus nitrogen
  4. siklus sulfur
Siklus ini berfungsi untuk mencegah suatu bentuk materi menumpuk pada suatu tempat.[2] Ulah manusia telah membuat suatu sistem yang awalnya siklik menjadi nonsiklik, manusia cenderung mengganggu keseimbangan lingkungan.[2]

Tipe-tipe Ekosistem

Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan.[5]

Akuatik (air)

Ekosistem sungai
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.[5] Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.[5] Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.[5]
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar.[5] Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.[5]
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut.[5] Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi[1]. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton.[5] Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.[5]
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin.[5] Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.[5]
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah.[5] Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air[5]. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.[5] Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba.[5]
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai.[1] Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi.[1] Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain.[4] Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang.[4] Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.[4] Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.[1]
Kedalamannya lebih dari 6.000 m.[4] Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya.[4] Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.[4]
Lamun atau seagrass adalah satu‑satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut[6]. Tumbuh‑tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal.[6] Seperti hal­nya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai‑tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak.[6] Berbeda dengan tumbuh‑tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan meng­hasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat‑zat hara.[6] Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.[6]

Terestrial (darat)

Ekosistem hutan hujan tropis memiliki produktivitas tinggi.
Ekosistem taiga merupakan hutan pinus dengan ciri iklim musim dingin yang panjang.
Ekosistem tundra didominasi oleh vegetasi perdu.
Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan.[2] Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan.[2] Iklim sangat penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat tertentu.[2] Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran, atau aktivitas manusia.[2]
Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik.[5] Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per tahun.[5] Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya.[5] Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi).[5] Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme.[5] Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C.[5] Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit.[5] Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.[5]
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung musim.[6] Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas.[6] Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.[1]
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.[4] Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat.[4] Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan.[4] Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.[4]
Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput.[6] Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun).[6] Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar.[6] Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil[6]. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air.[6] Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.[6]
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki emapt musim, ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun.[4] Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat.[4] Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).[4]
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah.[5] Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya.[5] Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.[5]
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.[5] Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari.[5] Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang.[5] Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.[5]
Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia.[6] Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro.[6] Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain.[6]

Buatan

Sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.[5] Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.[1] Contoh ekosistem buatan adalah[5]:
Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang banyak.[2] Kebutuhan materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi dan panas.[2]
Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar.[1] Semua ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.[1]

World News

Soal ipa - Mid semester

127937112 Soal Mid Semester Ipa Kelas Vii (SMP)

unduh sekarang!!! Klik link biru diatas : lalu setelah di scribd klik download di scribd lalu klik download docx(dok).

Search

Total Tayangan Halaman

Pages

Bagaimana tampilan situs website inI!

I P A smp ymik 2013. Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Pages - Menu

Popular Posts

Search

Sport

 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011. Official web: Ipa smp ymik - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Free Coupons